Raksasa Teknologi AS Ramai-Ramai Masuk Dunia Web3, Indonesia Gimana?
Navigasiin -
Perusahaan bursa kripto asal Amerika Serikat, Coinbase, melaporkan peningkatan aktivitas menarik di antara perusahaan-perusahaan besar. Laporan mereka menemukan bahwa perusahaan dalam daftar Fortune 100, yang berisi perusahaan publik terbesar di AS, meningkatkan proyek terkait Web3 mereka sebesar 39% dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan ini mencapai rekor tertinggi pada kuartal pertama tahun ini.
Raksasa Teknologi AS Ramai-Ramai Masuk Dunia Web3, Indonesia Gimana? |
Tak hanya itu, survei yang dilakukan bersama The Block juga menunjukkan bahwa 56% eksekutif di perusahaan Fortune 500 (500 perusahaan publik terbesar di AS) mengaku perusahaan mereka sedang aktif mengembangkan inisiatif berbasis blockchain, beberapa di antaranya bahkan berfokus pada aplikasi pembayaran untuk konsumen.
Pertumbuhan ini didorong oleh beberapa sektor seperti maraknya produk keuangan berbasis Bitcoin (seperti ETF), tokenisasi aset riil (misalnya kepemilikan properti), dan stablecoin (kripto yang nilainya dipatok dengan mata uang fiat).
Namun, laporan ini juga mengungkap fakta yang cukup mengkhawatirkan. Meskipun minat perusahaan terhadap kripto meningkat, hanya 26% developer kripto yang berbasis di Amerika Serikat. Hal ini menandakan tren penurunan pangsa developer AS dalam dunia kripto selama lima tahun terakhir.
Coinbase, yang selama ini menjadi pendukung regulasi yang jelas di bidang aset digital, mendesak badan pemerintah seperti SEC untuk segera mengeluarkan kerangka regulasi yang transparan.
Indonesiaはどうなの (Indonesia dou dなの, Indonesia bagaimana)?
Laporan ini tentu menarik untuk disimak Indonesia. Dengan semakin banyak perusahaan besar yang melirik Web3, apakah Indonesia siap menghadapi peluang dan tantangan di bidang ini?
Masih diperlukan langkah strategis dari pemerintah dan pelaku industri untuk mengembangkan ekosistem Web3 yang sehat di Indonesia.
Posting Komentar untuk "Raksasa Teknologi AS Ramai-Ramai Masuk Dunia Web3, Indonesia Gimana?"