Perjalanan Sebutan ( Jawi ) dan Identitas Orang Jawa-Melayu dalam Konteks Sejarah Nusantara

Navigasi Info -10 Agustus 2023 , Pada masa lalu, komunitas orang Jawa dan Melayu memiliki sejarah panjang yang terkait dengan sebutan "Jawi." Sebutan ini ternyata berasal dari interaksi dengan pedagang Arab pada era tersebut. Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi bagaimana sebutan ini muncul dan bagaimana identitas orang Jawa-Melayu terbentuk dalam konteks sejarah Nusantara.

Perjalanan Sebutan ( Jawi ) dan Identitas Orang Jawa-Melayu dalam Konteks Sejarah Nusantara
Perjalanan Sebutan ( Jawi ) dan Identitas Orang Jawa-Melayu dalam Konteks Sejarah Nusantara


Pedagang Arab yang berdagang dengan wilayah Nusantara pada masa lampau, mengacu pada semua penduduk setempat dengan sebutan "orang Jawi." Menariknya, pedagang Arab saat itu tidak melakukan perbedaan antara orang Melayu dan Jawa. Mereka menganggap kedua kelompok ini sebagai penduduk lokal semenanjung, dan oleh karena itu, panggilan "orang Jawi" digunakan secara umum.

Berdasarkan penelusuran dari sumber-sumber sejarah, istilah "Melayu" kemudian digunakan untuk merujuk kepada komunitas Muslim di wilayah semenanjung. Hal ini diatur pula dalam The Malaysia Federal Constitution (1964), di mana orang Melayu didefinisikan sebagai individu yang mengakui agama Islam dan umumnya berbicara dalam bahasa Melayu, sesuai dengan tradisi dan kebiasaan Melayu.

Namun, menurut sejarawan terkemuka Wang Gungwu, orang Jawa memiliki posisi khusus dalam masyarakat Melayu. Mereka diakui sebagai migran serumpun karena memiliki keyakinan yang sama dengan orang Melayu sebagai penganut Islam, serta menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa komunikasi. Dalam pandangan Wang Gungwu, orang Jawa bukan hanya diidentifikasi sebagai penduduk lokal, tetapi juga sebagai bagian penting dari komunitas Melayu.

Pendapat lain datang dari Richard Winstedt dalam tulisannya pada tahun 1921. Sebagai seorang pegawai sipil Inggris, ia mengasosiasikan orang Melayu dengan mereka yang tinggal di semenanjung dan juga di wilayah Riau-Lingga (Sumatra). Meskipun pada masa itu sebutan ini mencakup wilayah yang lebih luas, saat ini orang Melayu lebih dikenali dengan mereka yang tinggal di semenanjung Malaysia.

Seiring berjalannya waktu, sebutan "Jawi" telah mengalami pergeseran makna dan penggunaan. Identitas orang Jawa-Melayu terus berkembang dalam konteks sejarah Nusantara yang kaya. Pemahaman tentang akar sejarah ini memainkan peran penting dalam memahami dinamika budaya dan identitas masyarakat di wilayah ini.
navigasiin
navigasiin navigasiin adalah portal Situs Berita Berbahasa Indonesia yang menyajikan berita terkini terpercaya sebagai petunjuk inspirasi anda

Posting Komentar untuk "Perjalanan Sebutan ( Jawi ) dan Identitas Orang Jawa-Melayu dalam Konteks Sejarah Nusantara"