Dow Jones ambruk di bawah 30.000 membuat Investor AS galau akan resesi
Navigasi Info - Sehari setelah Federal Reserve mengumumkan kenaikan suku bunga terbesar dalam beberapa dekade, Dow Jones Industrial Average merosot lebih dari 700 poin menjadi berakhir di bawah 30.000 poin untuk pertama kalinya sejak Januari 2021.
Dow Jones ambruk di bawah 30.000 membuat Investor AS galau akan resesi |
Sementara itu, S&P 500 merosot lebih dari 3%, sedangkan Nasdaq kehilangan lebih dari 4%.
The Fed pada hari Rabu menaikkan suku bunga sebesar tiga perempat poin persentase, kenaikan suku bunga terbesar sejak 1994, karena meningkatkan perjuangannya melawan inflasi.
Ketua Fed Jerome Powell mengindikasikan bank sentral siap untuk memberikan kenaikan berukuran serupa pada pertemuan berikutnya di bulan Juli, jika diperlukan, untuk mendinginkan harga.
Kenaikan suku bunga pasti akan meningkatkan biaya pinjaman di seluruh perekonomian, dari biaya hipotek hingga pinjaman bank.
Tingkat rata-rata untuk hipotek suku bunga tetap 30 tahun sekarang berada di 5,78%. Itu adalah yang tertinggi sejak 2008.
Dampak dari kenaikan suku bunga akan membutuhkan waktu untuk menyaring ekonomi, dan itu berarti pasar dapat tetap berada di bawah tekanan, memperpanjang tahun yang menyedihkan di Wall Street.
Baik S&P 500 dan Nasdaq berada di wilayah pasar bearish, ketika indeks turun 20% atau lebih dari level tertinggi baru-baru ini, dan Dow dapat segera bergabung dengan mereka dalam mencapai tonggak sejarah tersebut.
"Yang jelas adalah jumlah ketidakpastian di pasar sangat tinggi," kata Michael Purves, CEO Tallbacken Capital Advisors. "Ketidakpastian ini adalah cerminan alami dari konflik yang melekat dalam kebijakan bank sentral."
Saham perusahaan teknologi sangat terpukul. Microsoft ditutup turun 3%, dan Apple 4,5% lebih rendah. Pembuat mobil listrik Tesla turun 8,5%.
Sementara itu, cryptocurrency terus jatuh. Bitcoin diperdagangkan di bawah $21.000. Tahun ini turun lebih dari 50%.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Kamis, 16 Juni 2022. Indeks Dow Jones turun di bawah level 30.000 untuk pertama kali sejak Januari 2021.
Hal ini seiring investor khawatir pendekatan agresif the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS terhadap pengendalian inflasi akan membawa ekonomi ke dalam resesi.
Pasar telah reli pada Rabu pekan ini setelah the Fed mengumumkan kenaikan suku bunga terbesar sejak 1994, tetapi membalikkan kenaikan tersebut pada Kamis pekan ini.
Pada penutupan wall street, indeks Dow Jones turun 2,42 persen atau 741,46 poin ke posisi 29.927,07. Indeks S&P 500 tergelincir 3,25 persen menjadi 3.666,77. Indeks Nasdaq susut 4,08 persen menyentuh 10.646,10 dan sentuh level terendah sejak September 2020.
Rata-rata indeks acuan alami koreksi pekan ini. Indeks S&P 500 susut 6 persen. Sedangkan indeks Nasdaq tergelincir 6,1 persen. Indeks Dow Jones merosot 4,7 persen, pekan ini.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq merosot ke wilayah pasar bearish, dan akhiri sesi turun masing-masing sekitar 24 persen dan 34 persen dari level tertinggi sepanjang masa.
Hal ini karena inflasi dan kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi bebani investor. Indeks Dow Jones itu, 19 persen di bawah level tertinggi intraday pada 5 Januari 2022.
"Sentimen investor tampaknya hanya dapat fokus pada satu hal pada satu waktu. Kemarin, the Fed menyampaikan seperti yang diharapkan orang. Itu meredam inflasi yang jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan orang dan meningkatkan kekhawatiran inflasi yang begitu agresif,” ujar Susan Schmidt dari Aviva Investors, seperti dilansir dari CNBC, Jumat (17/6/2022).
Posting Komentar untuk "Dow Jones ambruk di bawah 30.000 membuat Investor AS galau akan resesi"