TITIK NOL PERADABAN MELAYU DI SUMATERA TIMUR
Navigasi Info -
Titik Nol Peradaban Melayu di Sumatera Timur bermula dari Kerajaan Haru Delitua. Peradaban Melayu di Sumatera Timur ini bermula dari Kerajaan Haru karena kerajaan ini terbentang sepanjang pantai Timur Sumatera Utara mulai dari Langkat Tamiang hingga Labuhanbatu Selatan juga sampai wilayah Rokan Riau dan dari Selat Malaka hingga dataran tinggi Karo yang sekarang.
Bapak ajan sumber informasi |
Kerajaan Haru Delitua meninggalkan fakta sejarah dan juga meninggalkan jejak raja raja Urung Berempat bermerga Karo² Barus, Surbakti, Purba dan Karo sekali/Sembiring yang sekarang disebut Datuk Empat Suku Deli.
Pada masa dahulu Kerajaan Haru termasuk salah satu penguasa Selat Melaka dimana diwilayah Selat Melaka diketahui tempat berkembangnya budaya Melayu.
Kerajaan Haru ini sudah disebut Melayu pada masa kerajaan Singhasari hal itu terlihat pada Ekspedisi PAMALAYU thn 1200M jelas disebutkan Haru yang bermusuhan dan juga ada pengulangan sebutan Melayu pada Kronik Negara kertagama masa Majapahit tahun 1360M.
Disamping itu pemuka Kerajaan Haru Melakukan dua kali pernikahan dengan keluarga penguasa semenanjung, yaitu pada tahun 1513M pangeran Husein dari Haru menikah dengan Putri sultan Melaka Mahmudsyah dan pada tahun 1539 ratu Haru (Sehngena) menikah dengan Sultan Johor Alauddin Ri'ayat Syah-II.
Dari kedua pernikahan itu terjadi pembauran budaya antara Haru dan semenanjung Melayu diantaranya Mode atap bangunan bersilang Empat, Senjata jarak dekat Tumbuk lada dan mode pakaian Teluk Belanga dan Cekak musang dan sebagainya.
Mode bubungan bangunan silang Empat ini masih terlihat pada rumah adat didataran tinggi Karo mirip Istana Melaka dan juga pisau Tumbuk lada merupakan pisau tradisi disemenanjung dan ditanah Karo sedangkan Mode Cekak Musang masih terlihat dipakai dalam photo Sebayak Kabanjahe pa Mbelgah.
#Perangin Bangun.
Posting Komentar untuk "TITIK NOL PERADABAN MELAYU DI SUMATERA TIMUR"