Mbak Rara sang pengendali hujan yang viral di event Motor Gp

Navigasi Info - Apapun bungkusan dari event MotoGP Mandalika, ujung-ujungnya adalah bisnis dan investasi. Apapun wujudnya.

Mbak Rara sang pengendali hujan yang viral di event Motor Gp
Mbak Rara sang pengendali hujan yang viral di event Motor Gp


Ketika panggung itu dilihat oleh 400 juta pasang mata dari 192 negara dan disiarkan secara langsung oleh lebih dari 200 stasiun TV, tak bisa diingkari bahwa itu adalah panggung BESAR.

Siapapun panitia penyelenggara event itu haruslah sosok profesional. Karena itu panggung, dia haruslah ahli dalam bidang teknik seni pertunjukan. Dan karena itu bermakna seni, kreativitas dan improvisasi mumpuni harus dimiliki.

Bayangkan bila pada sebuah gelaran Elton John menggigit lidahnya sendiri karena terlalu serius mengunyah permen karet misalnya. Padahal, pada pertunjukan tersebut dia adalah artis utama.

Mundur 30 menit dari jadwal yang telah disetting bukanlah pekerjaan mudah. Itu butuh sosok mumpuni agar pertunjukan tetap berjalan sesuai target.

Merubah potensi kerugian menjadi keuntungan, ini cerita lain lagi. Di sana butuh sosok manager panggung yang tak mudah terintimidasi.

Bukan hanya tak sigap, panitia pada event MotoGP Mandalika justru berhasil menuai berkah pada kondisi tak menguntungkan itu. Improvisasi kreatif dengan menampilkan sosok pawang hujan bernama Rara saat balapan motor itu harus dihentikan karena hujan sangat deras, menjadi trending topik dunia.

Serta merta, mata dunia terpalingkan dari hujan dan rasa penat menunggu berubah menjadi moment mengasikkan. Sensasi kebaruan yang tak pernah mereka bayangkan ada, hadir dalam seketika di depan matanya.

Seorang perempuan tampil dalam aksi menghentikan atau memindahkan hujan. Tak perlu kita berdebat terkait efektifitas dari aksinya dilihat dari sisi logis atau bahkan mistis. Itu adalah improvisasi cerdas sebagai upaya membuat orang tetap terhibur dalam konteks seni pertunjukan.

Hasilnya, hampir semua penonton di seluruh dunia membicarakannya. Nama Rara melejit dan Indonesia sebagai tuan rumah event MotoGP seri kedua kejuaraan dunia 2022 menjadi pembicaraan.

Dalam konteks panggung tersebut sebagai media promosi, tak bisa disangkal bahwa itu jelas adalah keberhasilan. Ga terlalu berlebihan bola kelak akan disebut dengan kesuksesan tingkat dewa.

Kenapa? Itu sangat iconic. Sangat membekas dalam ingatan kolektif dunia sebagai satu-satunya kejadian unik dan pertama kali terjadi dalam sebuah event MotoGP. Dan luar biasanya, itu terjadi di Indonesia.

Seumur hidup, peristiwa itu akan terus dibicarakan. Akan ada usaha dari banyak tuan rumah dalam event apapun dari negara lain mencoba mengadopsi teori itu demi memperkenalkan budayanya. Dan itu adalah promosi, itu adalah bisnis.

"Apa ga justru mempermalukan negara kita karena masih percaya klenik di tengah usaha banyak negara yang bahkan sudah membidik Mars sebagai targetnya"

Masyarakat Jepang dengan kemampuan teknologinya yang sangat-sangat tinggi pun hingga kini masih memelihara tradisi yang sama demi menolak hujan. Ga ada yang bilang bahwa tradisi itu memalukan.

Hanya kaum munafik saja yang berbicara bahwa itu memalukan. Seperti anak-anak yang mendapat mainan baru dan maka mainan lama mereka buang, itulah makna mentalitas kekanak-kanakan. Jiwanya yang masih labil membuatnya hanya mampu berpikir satu langkah kedepan saja.

Orang tuanya sebagai pihak yang lebih bijak karena asam garam, justru akan menyimpannya dengan hati-hati. Mainan itu pernah membantu anaknya tumbuh dan berkembang.

"Serius itu bukan tindakan konyol?" Event MotoGP adalah panggung yang sengaja dibuat dan diperuntukkan bagi usia dewasa atau yang mau berpikir dewasa. Anak rewel dan ngambekan, abaikan saja. Ga ada sedikitpun hal baik akan muncul dari anak-anak yang lagi ngamuk.

Dan pertunjukan ini sukses. Paling tidak, nama Indonesia menjadi lebih banyak disebut dan maka juga memiliki korelasi akan menjadi target untuk dikunjungi kelak.

Terlepas percaya atau tidak atas ritual tersebut, faktanya, ga lama setelah Rara beraksi, hujan berhenti. "IT WORKED", itu ditulis dari laman resmi MotoGP.

Dan maka, nama Rara tak kalah tenar dibanding Miguela Oliveira pembalap dari Portugal yang berhasil berdiri di podium sebagai juara.

Believe or Not, hanya pada gelaran MotoGP Mandalika 2022 saja sosok tak terlibat balapan dibicarakan dalam setara dengan sang juaranya. Nama Rara ada disebut.

Sumber : Bapak Naraya
navigasiin
navigasiin navigasiin adalah portal Situs Berita Berbahasa Indonesia yang menyajikan berita terkini terpercaya sebagai petunjuk inspirasi anda

Posting Komentar untuk "Mbak Rara sang pengendali hujan yang viral di event Motor Gp"