Kejayaan Lada Lampung Kian Sirna
Navigasi Info - lada dan kopi telah menjadi ciri khas provinsi Lampung sejak dahulu dan menjadi perebutan oleh parah penjajah eropah yang datang ke Nusantara.
Kejayaan Lada Lampung Kian Sirna |
Rempah - rempah inilah yang menarik bangsa asing untuk berburu rempah seperti lada dan kopi menuju ke Lampung khususnya .
Komoditas rempah - rempah hasil pertanian inilah telah menjadi simbol dan kebanggaan masyarakat Lampung sampai - sampai seorang seniman bernama fath Syahbudin yang juga berdarah Lampung menciptakan lagu tentang kejayaan komoditas ini yaitu lagu Tanoh lado yang dalam bahasa Lampung berarti tanah lada.
Seorang Petani Lada Lampung |
Tetapi kini wajah Lampung telah sedikit berubah terutama di komoditas pertanian lada produksi lada kian tahun terus menyusut sebab banyak petani telah beralih dari bertani lada berpindah ke komoditas pertanian lain .
Padahal dahulu Lampung tepatnya pada tahun 1970 sempat jaya - jaya nya dalam produksi lada pada saat itu Lampung berhasil memproduksi lada sampai 50.000 ton dengan itu mampu membawa Indonesia menjadi pemasok lada terbesar di dunia dan mampu mendominasi komoditas lada dunia.
Hal ini pun cukup membuat sedikit ironis juga bila dibandingkan dengan produksi lada di Lampung saat ini yang mana tiap tahunnya terus menyusut.
Kejadian penyusutan produksi lada ini bukanlah tanpa alasan sebab untuk saat ini pertani banyak yang beralih ke pertanian lain disebabkan faktor harga lada yang sulit di prediksi atau harga lada tidak stabil yang terus mengalami penurunan sehingga para petani kurang bersemangat dalam bertani lada karena mereka terus mengalami kerugian akibat besarnya biaya perawatan perkebunan lada berbanding terbalik dengan harga jual lada tersebut.
Jika dibiarkan terus menerus tanpa perhatian pemerintah daerah maupun pusat hal ini akan mengakibatkan Lampung hilang ciri khas sebagai penghasil dan pemasok lada hanya akan menyisakan kenangan dalam syair lagu Tanoh lado saja
Posting Komentar untuk "Kejayaan Lada Lampung Kian Sirna"